Kamis, 16 Februari 2012

Angel and devil

"Ya aku sangat mencintai dirimu.  Aku ingin membelah samudera hanya denganmu, menelusuri labirin kehidupan bersama aroma tubuhmu, membentuk spesies baru yang menjadi kolaborasi kau dan aku".

Setelah kata itu terikrarkan kami menjalani semua bersama, menantang Tuhan dengan penuh angkuh, membiarkan nafsu menggerogoti tiap sendi tulang hingga menutupi belikat. Terus terus  dan terus melakukan hingga hati buta akan cahaya Rabbani, dosa menjadi rutinitas, sampai ku sadar "devil telah menutupi niat suci angel".

"Kita ga bisa selamanya seperti ini!". " Ya, ini juga bukan mau ku, tapi aroma mu membuatku merasa kau dan aku melebur menjadi satu". " Nikahi aku secepatnya". " Ya itu memang mau ku, tapi kau tahu, aku masih si genius di kelasku, bukan di perusahaan, aku belum bisa bertanggung jawab padamu.". " Kalau begitu jauhi aku, dan datang padaku ketika kau telah sanggup menjadi pemilikku"

Sejak saat itu, kami tak lagi melakukan hal hal yang merusak jiwa kami lagi, jangankan melakukannya, bertemu dengannya aku tak pernah, seperti terbang mengawang tanpa dua telapak kaki yang hilang. Namun kuberusahaan tetap berdiri, agar aku cukup hebat menjadi pemiliknya kelak.

"Sampai suatu sore telfon genggam ku berbunyi 'jangan ganggu aku lagi, aku sudah mendapatkan pria yang telah mengambil hak milikku, terimakasih atas semua rencanamu denganku, pergilah membelah samudera sendiri, pergilah melewati labirin labirin itu sendiri, jangan ganggu aku'"

Terlalu cepat Tuhan menurunkan nerakanya padaku, 3 tahun aku berusaha melatih kakiku berjalan, menumbuhkan telapak baru, menambal lubang yang membolongi hatiku, sakit bukan kepayang. Tak ada satu permaisuripun yang mampu menggantikannya dan menjadi tambalan lubang yang menganga di hatiku. Padahal tak usah ditanya  betapa indah rupa sang bidadari yang datang itu.

Kini ku telah bersama seorang permaisuri, namun aku tak yakin bakalan berakhir dengannya. Angel and devil